Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak digunakan di dunia. Indonesia menjadikan minyak sawit sebagai komoditas unggulannya. Perannya yang penting dalam menunjang aspek perekonomian negara membuat Indonesia berupaya untuk mempertahankan pangsa pasarnya. India merupakan negara importir minyak kelapa sawit terbesar dunia termasuk bagi Indonesia. Namun dalam kurun waktu 2017-2021 telah terjadi penurunan secara signifikan volume ekspor kelapa sawit Indonesia ke India. Hal ini tidak terlepas dari munculnya berbagai hambatan perdagangan yang mengancam posisi Indonesia sebagai market leader di pasar India. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menjadi penghambat perdagangan kelapa sawit Indonesia di pasar India serta mengetahui upaya yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi hambatan tersebut dengan meningkatkan ekspor minyak kelapa sawit untuk tetap menjadi market leader di pasar India. Pandangan neoliberalisme dengan konsep diplomasi ekonomi, perjanjian perdagangan, dan kepentingan nasional digunakan dalam mengkaji penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan melalui data sekunder dari hasil mengkaji sumber data yang relevan. Hasil dari penelitian ini diketahui terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat ekspor CPO Indonesia ke pasar India utamanya dari hambatan penetapan tarif. Serta dari penelitian ini juga diketahui bahwa Indonesia telah melakukan beragam upaya baik didalam negeri maupun diluar negeri untuk meningkatkan ekspor dan menjadi market leader di pasar India./Palm oil is currently the most widely used vegetable oil in the world. Indonesia makes palm oil its superior commodity. Its important role in supporting aspects of the country's economy requires Indonesia to continue striving to maintain its market share. India is the world's largest importer of palm oil, including Indonesia. However, from 2017–2021, there was a significant decline in Indonesian palm oil exports to India. This is inseparable from the emergence of various trade barriers, which indeed threaten Indonesia's position as a market leader in the Indian market. Therefore, this study aims to determine the barriers to trade in Indonesian palm oil in the Indian market and what efforts Indonesia has made to overcome these obstacles by increasing palm oil exports to remain a market leader in the Indian market. Neoliberalism theory with the concept of economic diplomacy, trade agreements and national interests is used in this research study. This research used a descriptive qualitative approach and the data is collected through secondary data from the results of reviewing data sources that are relevant to this research. The results of this study note that there are several factors that hinder Indonesia's CPO exports to the Indian market mainly came from the tariff barriers. As well as from this research it is also known that Indonesia has made a series of efforts both domestically and abroad to increase exports and become a market leader in the Indian market.