Remaja adalah fase pencarian jati diri dalam kehidupan. Oleh karena itu, pada masa remaja ada banyak pengalaman dan eksplorasi untuk mencari dan membentuk jati diri. Salah satu bentuk untuk mengenal jati diri adalah mengekspresikan diri melalui penampilan diri. Adanya tren Citayam Fashion Week menjadi tempat bagi remaja untuk menampilkan diri dari berbagai gaya busana yang unik dan nyentrik. Namun, fenomena tersebut menimbulkan kontroversi mengenai keramaian yang memicu kemacetan dan cara berbusana remaja yang dianggap tidak sesuai dengan jenis kelamin (sex). Pada penelitian ini akan diuraikan mengenai bagaimana kreativitas berbusana remaja sebagai suatu bentuk pengekspresian diri pada Citayam Fashion Week. Pendekatan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi akan digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data akan dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dengan bentuk semi-terstruktur pada informan kunci, kajian pustaka, situs website, jurnal dan buku. Penelitian ini akan ditinjau dengan menggunakan teori pengelolaan kesan oleh Erving Goffman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas berbusana remaja adalah bentuk ekspresi diri remaja yang dilakukan dengan menyampaikan pesan kepada lingkungan sekitar dan merupakan bentuk pengelolaan kesan yang dilakukan untuk mendapatkan impresi tertentu dari individu lain. / Adolescence is a phase of searching for self-identity in life. Hence, in adolescence there is a great deal of experience and exploration to find and shape oneself. One form of knowing oneself is expressing oneself through appearance. The trend of Citayam Fashion Week becomes a place for teenagers to appear from various unique and eccentric clothing styles. However, the phenomenon caused controversy over crowds that caused traffic jams and ways in which teenagers were perceived to be inappropriate. This study will explain how to use youth clothing style creativity as a form of self-expression at Citayam Fashion Week. A qualitative research approach using phenomenological methods will be used in this study. Data collection techniques will be carried out through observation, in-depth interviews with semi-structured forms on key informants, library studies, websites, journals and books. This study will be reviewed using Erving Goffman's theory of impression management. Research results show that teen-dressed creativity is a form of adolescent self-expression that is performed by conveying messages to the environment and is a form of impression management that is performed to gain a certain impression from other individuals.