Pada umumnya siswa harus bisa mengendalikan diri di kelas agar dapat menunjukkan perilaku yang bermoral. Fakta yang ditemukan selama praktikum di lapangan adalah sebagian besar siswa masih kesulitan mengendalikan diri dan lebih memilih mengikuti kesenangan pribadi sehingga menunjukkan tindakan seperti melanggar peraturan kelas, mengobrol dan tidak mendengarkan guru, memberontak kepada guru, dan tidur di dalam kelas. Guru perlu mencari cara yang tepat untuk membangun juga melatih pengendalian diri siswa. Salah satu cara yang dapat mendorong dan memotivasi siswa untuk mau bergerak dan berubah yaitu pemberian reward. Kajian literatur ini bertujuan untuk memaparkan langkah-langkah penerapan pemberian reward yang tepat bagi guru untuk membentuk pengendalian diri siswa. Kesimpulannya adalah pemberian reward kepada siswa dapat menghasilkan pengendalian diri yang baik bagi siswa. Guru juga perlu membantu siswa memahami bahwa alasan siswa harus mengendalikan diri adalah sebagai bentuk respon siswa atas anugerah penebusan yang diterima dari Kristus dan menyadari bahwa Roh Kudus yang membantu mereka mengendalikan diri melalui pemberian reward. Guru juga perlu membuat kesepakatan kepada siswa dalam upaya melatih pengendalian diri siswa melalui pemberian reward. Selama pembelajaran berlangsung guru juga melakukan pengawasan dan memberikan reward pada waktu yang tepat untuk menghindari kondisi kelas yang tidak kondusif. Saran bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan metode lainnya yang tepat dalam upaya meningkatkan pengendalian diri siswa.