Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia khususnya generasi yang lahir di era digital ini. Beberapa penelitian menyatakan bahwa teknologi digital khususnya teknologi informasi telah membentuk karakteristik generasi ini seperti hypertext minded, overprotected, lack of communication skill and instant gratification. Maka generasi digital ini harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan jaman ini dengan memberikan pendidikan spiritual yang menghasilkan transformasi hidup. Pemuridan dalam kelompok kecil adalah bentuk pendidikan spiritualitas yang dapat menghasilkan transformasi karena memungkinkan terjadinya internalisasi, yaitu pemahaman dan penerapan Firman Tuhan yang lebih baik dan multiplikasi. Gereja XYZ di Tangerang mengerjakan pemuridan kepada generasi muda digital dalam bentuk Kelompok Tumbuh bersama selama lebih dari 10 tahun. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui makna pemuridan dalam Kelompok Tumbuh bersama, pengalaman pertumbuhan rohani dan peran relasi dalam komunitas bagi pertumbuhan rohani. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif fenomenologi. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara mendalam kepada anggota Kelompok Tumbuh Bersama, pembina dan orang tua yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman anggota KTB terhadap pemuridan dalam kelompok Tumbuh Bersama adalah sebuah proses dimana mereka dibimbing secara pribadi untuk bertumbuh secara rohani melalui pengertian Firman Tuhan lebih dalam, penerapan Firman Tuhan yang lebih baik dan keterlibatan dalam misi dan pelayanan. Komunitas yang memiliki relasi yang sehat merupakan media yang baik bagi pertumbuhan kerohanian anggota Kelompok Tumbuh Bersama. / The rapid development of digital technology influenced every aspect of human life, particularly for the generation born during this period. Numerous studies have shown that digital technology, specifically information technology, has shaped the characteristics of this generation, like being hypertext-minded, overprotected, lacking communication skills, and wanting instant gratification. Therefore, this digital generation needs to be prepared to face the challenges of this day and age through spiritual education that creates a transformed life. Discipleship in small groups is a form of spiritual education. This discipleship also generates transformation because it has the potential to cause internalization, which is the understanding and application of the Word of God that is superior and multiplies. XYZ churches in Tangerang have implemented discipleship for the young digital generation in the form of KTBs (Kelompok Tumbuh Bersama) for more than 10 years. This research aims to understand the experience of discipleship for the digital generation and how it impacts their spiritual growth. Phenomenological qualitative research is used as the research design. The collected data comes from in-depth interviews with KTB members, along with their parents and KTB mentors. The research results show that the KTB member’s understanding of discipleship within KTBs is a process where they are mentored personally to spiritually grow through deep knowledge of the Scripture, better application of the word of God, and involvement in mission and ministry. A community with a healthy relationship is an excellent medium for spiritual growth within the members of “Kelompok Tumbuh Bersama”.