Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mencari data melalui observasi, FGD (Focus Group Discussion) dan wawancara kepada dinas pariwisata, dinas perhubungan, masyarakat dan wisatawan di daerah Bali wilayah Selatan. Fokus kajian pada penelitian ini adalah tentang aksesibilitas transportasi wisata berkelanjutan, peraturan pemerintah tentang trasnportasi dan transportasi yang berkelanjutan di Bali wilayah Selatan, dimana hasil penelitian ini menunjukan bahwa transportasi umum di Bali wilayah selatan belum terhubung sampai ke objek wisata. Transportasi yang telah disediakan oleh Pemerintah yaitu bus Trans Sarbagita dan Metro Dewata Bali, hanya melayani dari central ke hub dan Kawasan. Sehingga masih dibutuhkan peran swasta dan masyarakat untuk dapat menyediakan transportasi yang bisa terhubung ke tempat-tempat wisata. Peraturan mengenai transportasi yang telah dibuat olek Pemerintah sudah mengatur kebutuhan transportasi tetapi pada pelaksanaannya belum bisa dicapai karena ada kearifan lokal. Transportasi yang berkelanjutan dapat menjadikan Bali wilayah Selatan sebagai salah satu wisata internasional yang bebas dari polusi dan memberinyak kenyamanan serta kemudahan bagi wisatawan untuk berwisata. Dibutuhkan Kerjasama pemerintah, pengusaha transportasi dan masyarakat untuk menata kelola transportasi yang menuju tempat wisata, sehingga dapat meningkatkan kualitas pariwisata dan kuantitas wisatawan di Bali wilayah selatan dan Bali secara keseluruhan. / This study uses a qualitative approach, namely by seeking data through observation, FGD (Focus Group Discussion) and interviews with the tourism office, transportation agency, communities and tourists in the southern region of Bali. The focus of the study in this research is on the accessibility of sustainable tourist transportation, government regulations regarding sustainable transportation and transportation in the South Bali region, where the results of thisstudy show that public transportation in the southern region of Bali is not yet connected to tourist objects. The transportation that has been provided by the government, namely the Trans Sarbagita bus and the Bali Dewata Metro, only serves from central to hubs and regions. So that the role of the private sector and the community is still needed to be able to provide transportation that can be connected to tourist attractions. Regulations regarding transportation that have been made by the Government have regulated transportation needs but in practicethey have not been achieved because there is local wisdom. The newest transportation can make South Bali as one of the international tourism which is free from pollution and provides comfort and convenience for tourists to travel. Collaboration is needed, the government of transportation entrepreneurs and the community to organize the management of transportation to tourist attractions, soas to increase the quality of tourism and the quantity of tourists in the southern region of Bali and Bali as a whole.