Perseroan Terbatas didirikan berdasarkan perjanjian, Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang jabatan notaris maupun undang-undang lainnya, Dalam menjalankan jabatannya notaris harus menjalankan kewenangan dan kewajibannya berdasarkan undang-undang yang berlaku yaitu Undang-Undang Jabatan Notaris Nomor 12 tahun 2014, Peran Notaris dalam pendirian Perseroan Terbatas yaitu membuat Akta Pendirian Perseroan Terbatas dan cetak Surat Keputusan Pengesahan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tesis ini akan meneliti tentang Peran Notaris dan Tanggungjawab Notaris dalam pendirian Prolab Laboratorium Klinik Covid-19 yang berbentuk Perseroan Terbatas. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Normatif Empiris. Bahwa peneliti mengumpulkan data melalui pustaka dan wawancara. Tata cara Pendirian Perseroan Terbatas dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Notaris memiliki kewajiban dalam pendirian Perseroan Terbatas dan memiliki hak untuk menolak jika diminta bantuannya melebihi kewajibannya, maka ia berhak menolak guna menghindari permasalahan yang akan timbul dikemudian hari dan Notaris dapat dipersalahkan yang menimbulkan sanksi bagi Notaris tersebut. Peraturan tentang sanksi Notaris yaitu Pasal 84 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang menyatakan jika notaris melanggar pasal-pasal tertentu, ada dua jenis hukuman perdata, yaitu akta notaris, yang memiliki nilai pembuktian sebagai akta di bawah tangan, dan akta notaris, yang menjadi tidak sah. Notaris sudah bekerja sesuai tugas dan kewenangannya sesuai dengang Undang-undang No.12 tahun 2014 tentang Jabatan Notaris. Pendirian Perseroan Terbatas dilakukan oleh pihak dari perseroan tersebut