Penelitian ini membahas mengenai perlindungan dan bentuk hukum terhadap aparat karena pada umumnya semua kejadian sepak bola lebih berfokus kepada supporter padahal yang menjadi korban adalah kedua belah pihak yaitu aparat dan supporter. Penelitian ini mengunakan metode normatif dengan cara mengidentifikasikan perlindungan hukum aparat dalam pengamanan suporter sepakbola yang menggunakan konsep Kitab Undang Undang Hukum Pidana, Undang Undang Nomor 2 tahun 2002 Tentang Kepolisian republic Indonesia, Undang Undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Dalam proses melakukan pengamanan suporter sepakbola pihak aparat kepolisian pada dasarnya masih belum memiliki standar operasional prosedur yang spesifik yang dilindungi oleh Undang-Undang. Sehingga dalam proses pengamanan suporter sepakbola kerap kali pihak polisi mengambil tindakan-tindakan yang secara hukum masih belum memiliki payung hukum yang jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan hukum terhadap aparat pengamanan supporter sepakbola yang mengakibatkan kerusuhan dan bentuk perlindungan hukum