State-owned enterprises as separate legal entity shows that capital participation from the state through separated state assets are owned by SOEs, so the management of those capital are different. Capital that has been deposited to SOEs will be managed by using Good Corporate Governance (GCG)’s system. This shows that in the formation of subsidiary company of SOEs does not involve State’s finances. The purpose of this research is to find out is there a state loss in in the case No. 3849/K/Pid.Sus/2019 also to know the law consideration the supreme court using in deciding the case No. 3849/K/Pid.Sus/2019 The research method used in this thesis is juridicial analysis conducted by examining secondary materials or library materials. Normative legal research is the basis for positive law analysis, doctrine (scholar’s opinion), and jurisprudence (court decision that have the permanent legal force). Sources of research data obtained from library materials in the form of directory of the Supreme Court, followed by other library materials. This research shows that the loss occur in subsidiary company of state-owned Enterprises (SOE) PT. Pertamina Hulu Energy, is not part of state loss by reason of based on article 1 on state-owned company law. State-owned enterprises (SOE) is a separate legal entity. Furthermore, subsidiary company of SOE manage their financial regarding the General Meeting of Stakeholders’ principal. / BUMN sebagai separate legal entity menunjukkan bahwa penyertaan modal dari negara melalui kekayaan negara yang dipisahkan akan menjadi milik BUMN sehingga pengelolaannya juga menjadi berbeda yakni menggunakan sistem pengelolaan Good Corporate Governance (GCG) . Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembentukan anak perusahaan BUMN , keuangan negara tidak terlibat didalamnya. Penulisan ini memiki tujuan untuk mengetahui apakah ada kerugian negara yang terjadi dalam perkara No. 3849/K/Pid.Sus/2019 serta untuk mengetahui pertimbangan hukum yang digunakan mahkamah agung dalam memutus perkara No. 3849/K/Pid.Sus/2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah analisis yuridis yang dilakukan dengan cara meneliti bahan sekunder atau bahan kepustakaan. Penelitian hukum secara normatif merupakan landasan analisis berupa hukum positif, doktrin (pendapat sarjana), serta yurisprudensi (putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap). Sumber data peneliti didapat dari bahan kepustakaan berupa direktori putusan mahkamah agung, serta bahan kepustakaan lainnya Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerugian yang dialami oleh PT. Pertamina Hulu Energi tidak merupakan kerugian negara karena berdasarkan Pasal 1 dalam Undang – Undang No. 19 Tahun 2003, anak perusahaan BUMN bukan merupakan bagian dari BUMN. BUMN merupakan badan hukum mandiri (separate legal entity) sehingga adanya pemisahan harta antara pemegang saham dengan harta persero yang menyebabkan pemegang saham tidak ikut bertanggungjawab atas kerugian yang dialami persero. Mekanisme keuangan anak perusahaan BUMN ataupun BUMN dilaksanakan dengan sistem RUPS bukan sistem APBN