Pemahaman konsep akuntansi adalah salah satu dasar awal kerangka berpikir dalam menyelesaikan setiap jurnal yang terdapat dalam akuntansi. Akan tetapi, fakta dilapangan menunjukkan bahwa siswa kesulitan dalam memahami konsep akuntansi ketika peneliti mengajar di dalam kelas. Siswa kesulitan dalam mencatat setiap transaksi ke dalam akun jurnal khusus perusahaan dagang. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti menerapkan model pembelajaran quantum learning sebagai solusi dalam meningkatkan pemahaman konsep akuntansi siswa kelas XII IPS. Pada proses penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikemukakan oleh Pelton. Penelitian dilakukan terhadap 14 siswa kelas XII IPS SDH Holland Village di Manado yang dilakukan dalam dua kali sebagai identifikasi masalah dan satu kali penerapan tindakan. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes, umpan balik, lembar observasi, Check list dan jurnal refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa serta mengetahui bagaimana langkah- langkah model pembelajaran quantum learning dapat meningkatkan pemahaman konsep akuntansi siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penerapan model pembelajaran quantum learning dengan setiap tahapan pelaksanaannya dimulai dari (1) Menjelaskan tujuan serta manfaat materi bagi kehidupan siswa (Tumbuhkan); (2) Memberikan kalimat motivasi (Alami); (3) Memberikan kata kunci, konsep, dan rumus penting (Namai); (4) Memberikan latihan soal (Demonstrasikan); (5) Membimbing siswa, menjelaskan ulang dan menyimpulkan materi (Ulangi); (6) Guru memberikan penghargaan atau pujian kepada siswa (Rayakan) dapat meningkatkan pemahaman konsep akuntansi siswa kelas XII IPS berdasarkan tiga indikator, yaitu (1) menyatakan ulang sebuah konsep; (2) Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; (3) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Persentasi indikator (PI) yang sudah dilakukan oleh peneliti dengan hasil tes indentifikasi PI 1=66%, PI 2=66%, PI 3=31%. Setelah menerapkan tindakan, persentasi indikator mengalami peningkatan, yaitu; PI 1=93%, PI 2=77%, PI 3=56%.