Kedisiplinan dalam belajar adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai pembelajaran yang efektif dan kondusif di kelas. Siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar akan menghasilkan karakter, keterampilan serta akademik yang berkualitas. Hasil pengamatan terhadap siswa kelas VII di Sekolah Lentera Harapan Gunung Agung Lampung menunjukkan kurangnya kedisiplinan belajar siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan observasi terhadap 11 siswa diperoleh data, 4 orang siswa tidak memperhatikan pembelajaran, 3 orang siswa mengganggu teman dengan melakukan kontak fisik, 2 orang siswa bercerita, 1 orang siswa tidak mematuhi peraturan dan prosedur, 2 orang siswa tidak menjawab pertanyaan, dan 1 orang siswa tidak mengumpulkan tugas tepat waktu. Berdasarkan hal tersebut, digunakan penguatan positif dan penguatan negatif untuk mengatasi masalah kedisiplinan belajar siswa kelas VII di Sekolah Lentera Harapan Gunung Agung Lampung. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas metode Pelton. Penelitian yang dilakukan dengan penerapan tindakan sebanyak tiga kali pertemuan. Penerapan tindakan, pengulangan I tindakan, dan pengulangan II tindakan dengan menggunakan umpan balik mentor, refleksi, lembar observasi, dan angket siswa. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif, dan menggunakan analisis matematis dalam mengolah data kuantitatif seperti lembar observasi check list dan angket. Penerapan penguatan positif dan penguatan negatif mampu meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas VII dari penerapan tindakan, pengulangan I dari penerapan tindakan, kemudian dikonfirmasi ulang pada pengulangan II dari penerapan tindakan, di Sekolah Lentera Harapan Gunung Agung Lampung. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan persentase ketercapaian indikator kedisiplinan belajar siswa.