Kedisiplinan merupakan salah satu faktor penentu dalam proses pembelajaran. Ketika sikap disiplin dapat dibangun dalam ruang kelas, maka suasana kelas akan menjadi aman, nyaman serta teratur. Berdasarkan hasil observasi ketika mengajar yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan masalah siswa tidak disiplin selama proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa tidak menggunakan hand signal (mengangkat 5 jari ketika guru mengangkat lima jari dan mengangkat satu jari ketika ingin bertanya atau menjawab pertanyaan), siswa bercerita dengan siswa yang lain dan siswa tidak mendengarkan penjelasan guru. Hal ini menyebabkan kondisi kelas tidak kondusif sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menenangkan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dan bagaimana penerapan peraturan kelas dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Penelitian dilakukan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Pelton. Model Pelton terdiri dari 5 tahapan yaitu identifikasi masalah, pengumpulan data, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan asesemen. Penelitian ini dilakukan dikelas VII A dengan subyek 28 siswa yang berlangsung dari tanggal 27 Agustus 2018 – 18 Oktober 2018 di salah satu sekolah Kristen di Medan. Sumber data yang digunakan selama penelitian berlangsung adalah RPP, jurnal refleksi, angket siswa, lembar cheklist mentor terhadap kedisiplinan siswa serta lembar observasi mentor terhadap penerapan peraturan kelas. Hasil penelitian menunjukan bahwa peraturan kelas dapat meningkatkan kedisiplinan siswa dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membuat aturan yang masuk akal bersama siswa; 2)Menjelaskan secara rasional alasan peraturan dan konsekuensi jika tidak menaati; 3) Adanya penghargaan dan penguatan positif; 4)Adanya sangsi bagi yang melanggar; 5)Aturan terus dingatkan setiap proses pembelajaran.