Keaktifan belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam mencapaian tujuan pembelajaran. Namun faktanya tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif yang ditandai dengan siswa belum dapat menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan mencari informasi dari sumber-sumber yang tersedia di sekeliling mereka. Masalah tersebut mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran afektif. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Metode pembelajaran STAD dipilih oleh peneliti untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dan menganalisis bagaimana langkah-langkah pada metode tersebut yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) yang digagas oleh Pelton. Penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali penerapan pada rentang waktu 15 Oktober 2018 – 22 Oktober 2018 terhadap 11 orang siswa kelas X di salah satu Sekolah Kristen Tangerang. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar observasi dan refleksi pribadi peneliti. Berdasarkan data penelitian dapat diketahui hasil pencapaian keaktifan belajar dari 11 siswa. Pencapaian keaktifan belajar siswa pada penerapan I yaitu 73,24%, kemudian meningkat menjadi 73,74 pada penerapan II, dan 80,81% pada penerapan III. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan metode STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.