Pencapaian pelaksanaan proses pembelajaran yang baik ditandai dengan terpenuhinya tujuan pembelajaran khususnya diranah kognitif sebagai hasil belajar kognitif siswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa kurang menguasai materi prasyarat sehingga menghambat penerimaan materi yang sedang dipelajari. Proses pembelajaran tidak menuntut siswa aktif untuk menguasai materi sehingga pembelajaran yang diterima hanya berupa hafalan. Hal ini menyebabkan hasil belajar kognitif siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dan mengetahui tahapan penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining yang dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Pelton. Subjek penelitian adalah 15 orang siswa kelas VIIB SMP Lentera Harapan Banjar Agung, Lampung. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 September sampai 18 Oktober 2018 dengan dua kali penerapan tindakan. Sumber data yang digunakan adalah RPP, tes, umpan balik mentor, dan jurnal refleksi. Indikator variabel masalah penelitian terdiri dari dua tingkat kompetensi ranah kognitif yaitu memahami dan menerapkan. Indikator variabel tindakan adalah tahapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase sebesar 20% pada hasil belajar kognitif siswa berdasarkan pencapaian nilai KKM (70) yaitu dari penerapan 1 sebesar 73% ke penerapan 2 sebesar 93%. Hasil belajar kognitif siswa dapat ditingkatkan melalui tahapan penerapan Student Facilitator and Explaining yaitu guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, guru mendemonstrasikan/menyajikan garis besar materi, guru menetapkan beberapa siswa sebagai tutor, guru memberikan kesempatan bagi tutor untuk menjelaskan materi kepada tutee, serta verifikasi dan refleksi.