Masa remaja merupakan proses dimana seseorang memiliki keinginan untuk bereksplorasi terhadap banyak hal dengan tujuan mengembangkan identitas. Relasi dengan orang lain terutama teman sebaya menjadi penting dikarenakan jika individu memiliki relasi yang baik, maka ia akan memandang dirinya secara positif. Namun, bagi individu yang mengalami bullying akan kesulitan sehingga melihat dirinya tidak mampu, tidak layak, dan merasa harapannya rendah untuk meraih cita-cita dan mimpinya karena pengalaman bullying. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh self-compassion terhadap hope pada remaja korban bullying. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif regresi dan memiliki partisipan 100. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Compassion Scale (SCS) yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan Indonesian Hope Scale. Data yang didapatkan diolah menggunakan JASP. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara self-compassion terhadap hope pada remaja korban bullying. Pengaruh self-compassion terhadap hope pada remaja korban bullying dapat terjadi dikarenakan melihat adanya pandangan negatif dari eksternal memengaruhi internal yang mengakibatkan adanya penurunan hope pada remaja. Namun, diperlukan studi lebih lanjut untuk meneliti lebih dalam mengenai faktor yang dapat membantu meningkatkan harapan individu yang pernah mengalami bullying.