Pada dasarnya ABK memiliki kesempatan yang sama seperti anak reguler untuk mengenyam pendidikan yang layak. Pendidikan inklusi adalah salah satu alat yang Allah gunakan untuk menerima, mengasihi serta mendidik ABK. Sama seperti Yesus yang mengasihi dan menerima orang-orang berkebutuhan khusus (Mat.8-9). Tetapi pada kenyataannya ABK belum dapat belajar dengan optimal di dalam kelas, karena selama proses belajar mengajar berlangsung penulis tidak menciptakan pembelajaran kooperatif yang meningkatkan kerjasama antara siswa reguler dan ABK, sehingga hasil belajar kognitif ABK khususnya anak lamban belajar rendah. Maka tujuan dari makalah ini adalah memaparkan analisis berdasarkan kajian literatur mengenai penerapan metode TPS dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas II di sekolah inklusi. Kesimpulan dari makalah ini adalah metode TPS dapat menjadi salah satu alternatif variasi pembelajaran untuk mengatasi masalah hasil belajar kognitif siswa lamban belajar di kelas inklusi. Saran bagi guru di kelas inklusi sebaiknya memasangkan siswa reguler dengan ABK. Guru juga perlu memperhatikan dengan baik proses pairing/ diskusi setiap pasangan agar berjalan sesuai harapan dan kondusif. Bagi penulis selanjutnya perlu menambahkan penelitian sebelumnya yang sudah menerapkan metode TPS pada kelas inklusi dan menambahkan data-data kuantitatif agar makalah ini lebih akurat.