Film pendek di Indonesia telah banyak dihasilkan tetapi masih asing di masyarakat Indonesia karena hamper tidak pernah tersampaikan ke lokalnya secara luas.Penelitian reka ulang bunyi pada film pendek animasi Krayon Biru dilakukan untuk mengetahui pendapat responden terhadap hasil bunyi yang direka ulang pada film Krayon Biru dan menceritakan beberapa proses saat dilakukan penelitian. Bunyi yang direka ulang terdiri dari foley, ADR dan efek bunyi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif, yaitu dengan melakukan kuesioner dengan skala angka yang memberikan deskripsi terhadap preferensi yang dipilih. Responden terdiri atas dua kelompok yaitu ahli (15 orang) dan non-ahli (17 orang). Hasil kuesioner lalu dianalisis dengan dibagi dan disusun ke dalam bentuk tabel untuk memudahkan analisis. Studi ini menemukan bahwa hasil reka ulang bunyi yang tediri atas foley langkah kaki, ADR, dan efek bunyi terdengar lebih natural, menyatu dengan visual, dan menyampaikan emosi yang lebih baik. Terdapat beberapa kekurangan dalam penelitian ini seperti langkah kaki yang masih terdengar konstan, kurangnya efek ruang pada dialog dan kurangnya bobot pada saat bunyi kaca pecah.