Film pendek merupakan salah satu media yang dapat sangat membantu para pekerja bidang film dalam merintis karyanya hingga menjadi film panjang, namun pendalaman akademis terhadap semiotika efek bunyi pada dunia film Indonesia masih jarang dilakukan. Analisis semiotika efek bunyi kaca pecah pada film pendek 05:55 dilakukan guna mengetahui bagaimana para ahli bunyi dan film beserta non-ahli berupa penggemar film memahami semiotika dari efek bunyi dan signikansinya terhadap film berpedoman pada teori semiotika Roland Barthes. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yaitu wawancara dengan dua golongan narasumber: Narasumber ahli berupa pekerja film bidang bunyi sejumlah dua orang, pekerja film bidang visual sejumlah dua orang dan narasumber non-ahli berupa penggemar film yang masih berkecimpung dalam ranah film sejumlah lima orang. Data yang telah diperoleh akan diolah dengan cara transkripsi kemudian dilakukan proses coding kualitatif. Hasil yang diperoleh menunjukkan jika bunyi memberikan informasi yang tidak didapatkan pada visual karena pada adegan tersebut menampilkan layar hitam. Penelitian seperti ini memberikan pemahaman dan memperluas perspektif akan bunyi dalam ranah akademis maupun non-akademis.