Self-efficacy merupakan hal yang sangat penting bagi siswa karena berpengaruh positif kepada prestasi siswa, mendorong motivasi siswa dan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Allah telah menciptakan manusia dengan potensinya masing-masing yang dapat dikembangkan. Dampak dari self-efficacy siswa yang rendah adalah kesulitan untuk mengenali dan mengembangkan potensinya, tidak memiliki motivasi, siswa akan kesulitan untuk berprestasi dan kesulitan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Identifikasi awal self-efficacy siswa, adalah melalui sikap yang ditunjukkan dan hasil pelajar yang diperolehnya. Self-efficacy siswa dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti lingkungan sosial siswa terutama komunitas kelas. Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk memaparkan bagaimana cara guru untuk membangun kesadaran bahwa kelas adalah komunitas belajar untuk mendorong self-efficacy siswa. Metode yang digunakan adalah kajian literatur. Cara yang dapat dilakukan guru untuk membangun kesadaran siswa dapat dimulai dengan terus-menerus menanamkan bagaimana seharusnya sebuah komunitas belajar dan membangun hubungan baik antara guru dan murid, misalnya dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi secara perseorangan tentang kegiatan-kegiatan siswa dan menyisihkan waktu untuk makan siang bersama mereka masing-masing. Saran bagi peneliti selanjutnya, hendaknya melakukan kajian yang lebih mendalam mengenai komunitas belajar Kristen. Tujuannya agar dapat menemukan perbedaan dari komunitas belajar Kristen dengan komunitas lainnya dalam hal mendorong self-efficacy.