Film “Patiwangi” mengangkat sebuah cerita yang menyinggung konsep kasta dalam budaya Hindu-Bali. Film tersebut akan fokus kepada salah satu anomali yang hadir dalam budaya Hindu-Bali, yakni perkawinan nyerod. Perkawinan nyerod merajuk kepada fenomena dimana perempuan dengan kasta yang lebih tinggi menikah dengan laki-laki dengan kasta yang lebih rendah. Hingga pada saat ini, hal tersebut masih sering kali diperdebatkan oleh masyarakat Hindu-Bali. Penulis bertanggung jawab atas elemen visual yang ada pada film, yakni tata letak properti, busana, tata rias, dan sebagainya. Selaku penata artistik, penulis bertugas untuk merealisasikan konsep yang ada di benak sutradara dan menampilkannya secara efisien.