Kesuksesan dari sistem signage dan wayfinding merupakan hal yang signifikan terutama untuk lokasi wisata, Taman Margasatwa Ragunan yang luasnya sebesar 147 hektar (Sejarah Singkat). Ragunan memerlukan zoning dan site planning yang jelas antara kandang dan daerah hewan-hewan untuk memudahkan pengunjung bernavigasi, dan menemukan fasilitas-fasilitas penting seperti toilet, mushola, maupun restoran. Untuk mencapai kebutuhan ini, perlu diperhatikan 5 signage berikut: identification sign, directional sign, prohibitory sign, interpretative sign, dan warning sign. Ragunan memiliki dua masalah pokok pada sistem signage dan wayfindingnya. Masalah pertama ditemukan dalam inkonsistensi antara signage-signage yang ada pada Ragunan. Tampaknya tidak ada suatu design style yang menyatukan semua signage-signage. Permasalahan lainnya terdapat pada keawetan dari signage- signage dimana beberapa signage ditemukan rusak atau memudar dalam segi warna. Dengan demikian solusi yang perlu ditemukan adalah gaya desain yang paling sesuai dan bahan baru yang tahan lama. Untuk menemukan gaya desain yang tepat, diperlukan beberapa referensi untuk menghasilkan beberapa alternatif konsep visual yang dapat digunakan untuk merancang ulang sistem signage dan wayfinding Ragunan.