Sebagai maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia menghadapi ancaman kebangkrutan dimana maskapai tersebut mengalami kepailitan karena adanya gugatan pemenuhan kewajiban sehingga akhirnya berada pada tahapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Hal ini mengharuskan Garuda Indonesia menghadapi kondisi krisis kepercayaan masyarakat yang ditandai dengan munculnya pemberitaan negatif mengenai Garuda Indonesia di media massa selama proses PKPU. Untuk itu, diperlukan solusi yang berupa serangkaian tindakan untuk membangun kembali kepercayaan publik, salah satunya melalui penerapan strategi komunikasi krisis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data primer diperoleh melalui wawancara. Penelitian ini menggunakan teori RACE oleh Marston dalam perencanaan krisis komunikasi di media massa yang terdiri dari Research, Action, Communication, dan Evaluation. Hasil penelitian menunjukan bahwa langkah-langkah yang dilakukan Garuda Indonesia dalam upaya memulihkan reputasi melalui media massa yaitu: 1) mengidentifikasi isu yang mengarah bahwa Garuda Indonesia sudah tidak ada harapan dan berita negatif lainnya, 2) melakukan eksekusi secara satu per satu, yaitu bernegosiasi dengan kreditur dan melakukan penerbangan kemanusiaan untuk mendapatkan empati dari masyarakat, 3) mengklarifikasi setiap isu, membangun narasi bahwa Garuda patut diselamatkan, dan mengkomunikasikan secara terbuka dan aktual mengenai progress perbaikan output kinerja, 4) melakukan evaluasi dan pemantauan bahkan di saat isu mulai mereda.