Seiring dengan meningkatnya pembangunan, jumlah penduduk lansia juga turut meningkat. Hal ini menyebabkan berbagai permasalahan yang termasuk didalamnya penurunan kemampuan kognitif. Pada Posbindu Melati VII Kelapa Dua disediakan berbagai macam rutinitas aktivitas fisik. Namun masih didapati beberapa lansia yang mengalami penurunan kognitif. Penelitian menggunakan desain kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 16 dan 23 Desember 2011. Populasi yang dipilih sebanyak 25 lansia. Menggunakan teknik total sampling, sampel yang didapatkan sebanyak 25 orang. Dari hasil uji analisis didapatkan nilai p value 0.569. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kemampuan kognitif pada lansia di Posbindu Melati VII Kelapa Dua. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan penelitian mengenai hubungan faktor-faktor ekstrinsik dengan kemampuan kognitif pada lansia./ Along with increasing development, the number of the elderly population is increasing. This causes various problems including cognitive decline. In the Posbindu Melati VII Kelapa Dua routines are provided a wide range of physical activity. But still found some older adults who experience cognitive decline. Correlational quantitative research design using cross sectional approach. The data was collected on December 16 and December 23, 2011. Selected population of 25 elderly. Using the total sampling techniques, sample obtained as many as 25 people. Analysis of test results obtained p-value value 0.569. Can be concluded that there was no relationship between physical activity in older adults with cognitive abilities in Posbindu Melati VII Kelapa Dua. Recommendations for further research to do research on the relationship of factors extrinsic to the cognitive abilities of the elderly.