Kehadiran anak adalah berkat bagi orangtua yang menantikannya, maka orangtua yang mengharapkan kelahiran anak akan selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, termasuk bagi seorang ibu yang memegang peran seumur hidup sebagai sosok yang telah melahirkan anak. Namun, ada anak yang terlahir dengan keterbatasan tertentu, salah satunya adalah dengan kondisi memiliki Autism Spectrum Disorder (ASD), yang membuat tantangan yang dihadapi ibu sebagai pengasuh menjadi lebih besar. Tantangan yang dihadapi ibu yang memiliki anak dengan ASD dapat menjadi penyebab rendahnya psychological well-being (PWB). Hal tersebut tergambar dari belum optimalnya keberfungsian ibu sebagai individu. Peranan savoring adalah meningkatkan emosi positif para ibu yang memiliki anak dengan ASD, untuk dapat lebih mengenal potensi diri dengan lebih baik, agar dapat menghadapi tantangan pengasuhan dengan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh antara hubungan savoring dan PWB pada ibu yang memiliki anak dengan ASD.