This study investigates the effectiveness of Brainspotting (BSP) as a therapy for post-traumatic stress disorder (PTSD) in individuals who have experienced sexual abuse by an intimate partner. BSP, a novel psychotherapy modality, shows promise in treating PTSD. The study employs a combination of clinical assessments (HARS, HDRS, DASS, and PCL-5) and neuroimaging techniques (Proton Magnetic Resonance Spectroscopy or H-MRS) to examine the impact of online BSP on PTSD symptoms and brain metabolism, specifically the NAA/Cr ratio. Two female participants, one with PTSD and one healthy control, were included. The participant with PTSD underwent 15 BSP sessions in a single-subject, pre-post trial. Results indicate significant improvements in PTSD symptoms, supported by enhanced neural activity in several brain regions (Prefrontal cortex, medial prefrontal cortex, dorsal Anterior Cingulate Cortex, and Hippocampus) including the amygdala, as well as reductions in anxiety and depression levels based on psychological assessments. Follow-up sessions were conducted to assess long-term effects, which demonstrated sustained improvement in clinical symptoms. These findings provide preliminary evidence of the effectiveness of online BSP in alleviating PTSD symptoms. The study acknowledges limitations and offers recommendations for future research. / Studi ini mengeksplorasi efektivitas Brainspotting (BSP) sebagai terapi untuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD) pada individu yang telah mengalami pelecehan seksual oleh pasangan intim. BSP, sebuah metode psikoterapi baru, menunjukkan prospek yang baik dalam mengobati PTSD. Penelitian ini menggunakan kombinasi penilaian klinis (HARS, HDRS, DASS, dan PCL-5) dan teknik neuroimaging (Proton Magnetic Resonance Spectroscopy atau H-MRS) untuk menguji dampak BSP online terhadap gejala PTSD dan metabolisme otak, khususnya rasio NAA/Cr. Dua partisipan perempuan, satu dengan PTSD dan satu kontrol sehat, dimasukkan. Partisipan dengan PTSD menjalani 15 sesi BSP dalam percobaan pra-pasca subjek tunggal. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam gejala PTSD, didukung oleh peningkatan aktivitas neural di beberapa wilayah otak (korteks prefrontal, korteks prefrontal medial, dorsal Anterior Cingulate Cortex, dan Hippocampus) termasuk amygdala, serta penurunan tingkat kecemasan dan depresi berdasarkan penilaian psikologis. Sesi tindak lanjut dilakukan untuk menilai efek jangka panjang, yang menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam gejala klinis. Temuan ini memberikan bukti awal efektivitas BSP online dalam meredakan gejala PTSD. Studi ini mengakui keterbatasan dan menawarkan rekomendasi untuk penelitian masa depan.