Latar Belakang: Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), yang awalnya memfokuskan hidupnya dengan lingkungan keluarga, sudah mulai mencoba untuk mencari jati diri mereka dengan cara eksplorasi baik secara aktivitas maupun pertemanan. Sehingga tidak jarang siswa/i SMA mengalami kesulitan dalam bersosialisasi (Lathren et al., 2020). Tujuan: Melihat pengaruh kecemasan sosial pada siswa/i SMA Semarang terhadap intensitas penggunaan media sosial. Metode: Untuk mengukur kecemasan sosial peneliti akan menggunakan Social Anxiety Symptoms for Adolescence (SAS-A) dan Social Networking Time Use Scale (SONTUS) untuk mengukur intensitas penggunaan media sosial. Hasil penelitian menemukan bahwa kecemasan sosial mempengaruhi intensitas penggunaan media sosial terhadap siswa/i SMA di Semarang, pengaruh tersebut sebesar 3.9%% (R²= 0.039). / Background: High School (HS) kids are beginning to focus on their personal life by interacting with bigger society and community to find their identity. It is done through friendship or activities that they are in. That’s why we often see HS students dealing with socialization problems (Lathren et al., 2020). Objective: Does social anxiety influence social media usage intensity in Semarang HS students? Method: Social anxiety will be measured using Social Anxiety Symptoms for Adolescence (SAS-A) and Social Networking Time Use Scale (SONTUS) for measuring social media intensity. The results found that social anxiety influences the intensity of social media usage in HS students in Semarang of 3.9% (R²= 0.039).