Laboratorium adalah bagian penting bagi pembelajaran IPA karena merupakan penunjang teori dengan menyajikan pengalaman yang konkret. Namun, salah satu sekolah di Tangerang jarang mengadakan pembelajaran di laboratorium karena dinilai tidak efektif dan tidak efisien karena membutuhkan banyak waktu dan hanya mencakup sedikit materi. Pandangan ini muncul karena pembelajaran di laboratorium hanya dipandang sebagai sarana penyampaian materi. Padahal, ada manfaat lain dari pembelajaran di laboratorium selain untuk menyampaikan materi pembelajaran, salah satunya adalah bagi motivasi belajar siswa. Dalam konteks pendidikan Kristen, motivasi belajar perlu dikembangkan karena dosa merusak orientasi hidup manusia untuk berbuat benar. Penelitian studi literatur ini menganalisa aspek-aspek penting yang diberikan oleh pembelajaran di laboratorium bagi motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran di laboratorium memengaruhi motivasi belajar siswa karena menggunakan alat-alat yang variatif, memberikan pemahaman yang konkret dari teori yang abstrak, dan menghadirkan pengalaman keseharian siswa dalam konteks ilmiah. Penelitian ini memberikan saran untuk mengadakan kegiatan pembelajaran di laboratorium di awal materi untuk memberikan bayangan dari tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perbaikan yang dapat dilakukan untuk penelitian serupa adalah melakukan pengukuran kuantitatif bagi motivasi belajar siswa sehingga dapat menunjukan signifikansi pembelajaran di laboratorium bagi peningkatan motivasi siswa. Kata kunci: Laboratorium, Motivasi Belajar, Keaktifan.