Senjata Sistem Otonomi (AWS) dan kecerdasan buatan (AI) sekarang berada dalam iklim yang sangat di inginkan, banyak laporan telah dikeluarkan yang memberitahu kalau sistem senjata tersebut sudah berada di tangan lebih dari beberapa negara. Sayangnya kepergunaan AWS telah di laporkan juga untuk mempunyai banyak implikasi dan akusasi pelanggaraan hukum internasional kemanusiaan (IHL). Dilain pihak, juga ada pemberitaan kalau mempergunakan senjata tersebut akan membantu memenuhi hukum yang tersebut di atas, bahkan juga diperbilangkan kalau semua keburukan yang telah diberitakan adalah salah. Skripsi ini akan membahas semua implikasi AWS dan AI, untuk meyankinkan pembaca, kalau AWS adalah senjata yang walaupun ada kekurangan, tidak berarti itu melanggar IHL. Skripsi ini juga akan memberitahu pembaca, kalau AWS mempunyai manfaat yang membantu untuk penyesuaian IHL. Contoh yang bisa diberikan adalah melalui IHL, khususnya Geneva Convention dan Additional Protocolnya. Yang telah membicarakan kalau semua aksi di medan perang harus dengan cara mengurangi kerusakan dan kerugian sipil saat ingin menyelesaikan misi militer. Juga semua personil militer harus mempunyai kemampuan untuk pencegahan yang layak dan untuk membedakan. Semua tuntutan hukum tersebut, AWS mampu untuk memenuhi. Skrispi ini akan menggunakan penelitian normatif�empiris dan analisis kualitatif untuk membuktikan validitas AWS di IHL.