Motivasi belajar, keterampilan berpikir kritis dan komunikasi perlu dikembangkan. Berdasarkan hasil obeservasi di Kelas VA SD Strada Bhakti Wiyata II masih belum maksimal, siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas karena siswa tidak mendapatkan apresiasi yang layak setelah mendapat hasil belajar. Hal ini membuat siswa menjadi kurang maksimal dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga tidak timbul dalam diri mereka untuk bersaing dalam belajar. Tidak hanya itu, siswa cenderung kurang memiliki rasa ingin tahu karena pembelajaran di kelas terlihat hanya guru yang lebih aktif sedang siswa hanya mendengarkan penjelasan yang diutarakan guru saat menyampaikan materi di kelas dan pada saat siswa menjelaskan kembali dari hasil yang sedang dipelajari, siswa masih terbata-bata menyampaikan pendapatnya karena tidak terbiasa dilatih untuk berbicara di depan banyak orang juga siswa masih kesulitan mencari pembendaharaan kata, maka mereka masih menggunakan bahasa tidak baku ketika menyampaikan pendapat di kelas. Berdasarkan pemaparan dari masalah yang ditemukan oleh peneliti maka perlunya sebuah penelitian tindakan kelas. yang dilakukan pada siswa kelas V SD. Dari penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis adanya perkembangan motivasi belajar, keterampilan berpikir kritis, dan berkomunikasi dengan menerapkan model cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil siklus pertama pada variabel motivasi belajar diperoleh persentase yang mencapai KKM adalah 54%. Siklus kedua diperoleh persentase yang mencapai KKM adalah 73% dan pada siklus ketiga memeroleh persentase yang mencapai KKM adalah 100%. Sedangkan pada variable keterampilan berpikir kritis, hasil siklus pertama diperoleh nilai persentase yang mencapai KKM adalah 31%. Pada siklus kedua memeroleh nilai persentase yang mencapai KKM adalah 50% dan siklus ketiga memeroleh nilai persentase yang mencapai KKM adalah 100% dan pada variabel keterampilan komunikasi. Berdasarkan hasil siklus pertama memeroleh nilai persentase yang mencapai KKM adalah 42%. Siklus kedua memeroleh nilai persentase yang mencapai KKM adalah 46% dan siklus ketiga memeroleh nilai persentase yang mencapai KKM adalah 100%. Hal ini disimpulkan bahwa adanya peningkatan dari jumlah siswa yang > KKM, yaitu 70% siswa yang lebih mendapatkan nilai minimal 70.