Organisasi rumah sakit menentukan kualitas pelayanan dari pelayanan kesehatan, namun terdapat banyak tantangan karena latar belakang petugas kesehatan yang berbeda. Pada dasarnya, tata kelola diperlukan untuk menjamin proses yang berorientasi pada hasil klinis. Sayangnya, penelitian tentang tata kelola klinis dengan pengukuran dimensinya yang dilakukan di rumah sakit swasta masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh antara clinical governance climate (CGC) terhadap quality of care (QOC) yang dimediasi oleh patient safety culture (PSC) dan adaptable workload menjadi variabel kontrol terhadap QOC. Responden penelitian ini adalah tenaga kesehatan di dua rumah sakit swasta yang telah terakreditasi paripurna; total 416 peserta memenuhi persyaratan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada bulan Maret 2023. Data dianalisis melalui PLS-SEM. Hasil studi menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara CGC dengan PSC (β=0,851, P-value<0,05). Selanjutnya, ada hubungan positif antara PSC dengan QOC (β=0,654, P-value <0,05). Namun, tidak cukup bukti untuk menunjukkan pengaruh langsung antara CGC pada QOC (P-value >0,05). Peran penuh PSC sebagai variabel mediasi telah dikonfirmasi (β=0,557, P-value <0,05, CI 95% 0,441-0,677). Temuan penelitian ini menyoroti pentingnya CGC mempengaruhi QOC yang dimediasi oleh PSC di rumah sakit swasta.