Globalisasi menyebabkan cepatnya kemajuan dalam bidang teknologi informasi sehingga membuat adanya perubahan gaya hidup masyarakat. Perkembangan teknologi informasi seperti internet menyebabkan hilangnya batas jarak dan waktu. Aktifitas pembelian, penjualan, dan pemasaran sudah bisa dilakukan secara online melalui E- Commerce. Namun, technology readiness (optimism, innovativeness, discomfort, dan Insecurity) yang dimiliki setiap individu bisa berbeda-beda dan dapat mempengaruhi online purchase intention pada situs atau aplikasi E-Commerce Untuk itulah, diperlukan penelitian untuk menganalisa besarnya pengaruh technology readiness yang dimiliki oleh seseorang terhadap online purchase intention pada situs atau aplikasi E- Commerce Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Penyebaran kuesioner dilaksanakan secara online dan juga langsung kepada responden, yaitu umat katolik sebanyak 215 orang di Gereja Stasi Santo Yakobus, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dari hasil pembahasan dan perhitungan dengan menggunakan software SPSS versi 22, ditemukan bahwa optimism, innovativeness, dan insecurity memiliki pengaruh atau hubungan positif terhadap online purchase intention melalui situs atau aplikasi E- commerce Sedangkan discomfort tidak memiliki pengaruh yang signifikan.