Segala ilmu pengetahuan seharusnya menjadi alat agar manusia semakin mempermuliakan Allah, termasuk ilmu matematika. Akan tetapi matematika menjadi momok yang menakutkan bagi banyak remaja di Indonesia. Padahal matematika merupakan ilmu yang membantu berkembangnya peradaban. Gambaran menakutkan dari materi matematika seringkali didukung dengan kurang baiknya guru melakukan pendekatan antar pribadi dengan siswa. Padahal seharusnya sebagai seorang murid Kristus, seorang guru harus memiliki kompetensi sosial yang baik di dalam pembelajaran matematika. Melalui kompetensi sosial yang baik guru dapat memberi warna kepada kelas dan dapat mengembangkan kemampuan matematika, termasuk kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan urgensi dari pentingnya mempelajari matematika namun masih minimnya usaha guru di dalam memberikan warna dalam upaya memaksimalkan kelas. Dengan pendekatan mengkaji literasi penelitian sebelumnya serta kajian dari beberapa bacaan, penulisan tugas ini bertujuan untuk memaparkan peran kompetensi sosial seorang guru Kristen sebagai rekan sekerja Allah di dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematis pada remaja. Berdasarkan hasil kajian pustaka, guru dapat berperan di dalam mengembangkan kemampuan matematis melalui komunikasi antar pribadi serta interaksi sosial yang baik dengan siswa. Sambil menjalin relasi yang santun dan positif guru tetap bisa menjalankan tugasnya sebagai pelayan, imam dan juga gembala bagi kelasnya sehingga kegiatan mentransfer ilmu termasuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis juga berjalan dengan baik.