Daun ketul (Bidens pilosa L.) merupakan jenis tanaman herbal yang hidup sembarangan atau liar yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan. Tumbuhan ini dapat tumbuh di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Daun ketul memiliki senyawa metabolit sekunder yang berperan aktif bagi kesehatan yaitu flavonoid, saponin, tannin, fenol, dan steroid serta efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dan berat badan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek toksik dan dosis toksik yang dilakukan dengan penentuan nilai LD50 yang dilanjutkan dengan uji histopatologi organ. Ekstrak daun ketul dibuat menggunakan metode refluks dengan hewan uji mencit jantan dan digunakan CMC-Na sebagai kontrol negatif. Dalam penentuan nilai LD50 dilakukan sesuai metode Organitation for Economic Co-operation Development 423 (OECD 423) Acute Toxic Class Method yang mengacu pada Globally Harmonized Classification System (GHCS). Hasil dari penelitian bahwa baik pada kelompok kontrol negatif (CMC-Na), kelompok dosis 300 mg/kgBB, dan kelompok dosis 2000 mg/kgBB tidak terdapat gejala fisik dan kematian hewan uji pada setiap kelompok perlakuan sehingga, ekstrak etanol 70% daun ketul masuk dalam golongan nilai LD50 kategori V, yang berarti tidak toksik atau tidak terklasifikasikan dengan dosis toksik >5000 mg/kgBB. Hasil histopatologi organ pada hati, ginjal, dan jantung secara makroskopik tidak terjadi perubahan warna pada organ. Secara mikroskopik terjadi kerusakan di hati seperti degenerasi, nekrosis, kongesti, anoksia; pada ginjal terjadi kongesti pembuluh darah; pada jantung tidak terjadi kerusakan.