erdapat berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi penurunan tingkat derajat kesehatan masyarakat contohnya yaitu gangguan pada bagian saluran pencernaan yaitu dispepsia. Dispepsia merupakan penyakit yang gejala nya berupa rasa penuh setelah makan, cepat kenyang atau sakit pada epigastrum atau terbakar dengan tidak adanya penyebab struktural. Penderita dispepsia akan mengalami gejala seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, kembung dan meningkatnya asam lambung yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan bukan suatu diagnosis tetapi sebuah kumpulan simptom yang mengarah pada gangguan atau penyakit saluran pencernaan atas. Metode penelitian ini merupakan non eksperimental deskriptif menggunakan pengambilan data dengan cara retrospektif. Populasi pada penelitian bekerja sama dengan praktek dokter yang dilakukannya melalui cara mengambil data rekam medik pasien penderita dispepsia pada periode Januari-Februari 2023. Pada pengambilan sampel penelitian yaitu dengan metode total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi padapasien dispepsia. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas kejadian dispepsia lebih banyak diderita oleh pasien perempuan yaitu 82 orang (64,07%) sedangkan pasien laki-laki 46 orang (35,93%). Pada pola peresepan obat pasien dispepsia lebih banyak menggunakan terapi kombinasi obat dibandingkan dengan terapi tunggal. Pada terapi kombinasi yang paling banyak digunakan yaitu kombinasi antara antasida doen, chlordiazepoxide dan domperidone (32%) serta kombinasi antara chlordizepoxide, clidinium, domperidone dan lansoprazole (32%). Pada terapi pengobatan yang paling banyak digunakan adalah golongan antiemetik yaitu domperidone (26%)./ here are various diseases that can affect the decline in public health status, for example disorders of the digestive tract, namely dyspepsia. Dyspepsia is a diseasewhose symptoms include feeling full after eating, quickly fulling aor pain in the epigastrum or burning without any structural cause. Suffers of dyspepsia will experience symptoms such as nausea, vomiting, bloating, heartburn and increasedstomach acid which causes discomfort and are not a diagnosis but rather a collection of symptoms that lead to disorders of the upper digestive tract. This research method is descriptive non-experimental using retrospective datacollection. The research population was carried out by taking medical record datafrom patients with dyspepsia in the period January-February 2023. Samplingin thestudy was total sampling according to the inclusion and exclusion criteriaindyspepsia patients. The results of this study can be concluded that the majority of dyspepsia incidents were more common in female patients, namely 82 people (64.07%) while 46 male patients (35.93%). In the pattern of prescribing drugs, patients with dyspepsia use more combination drug therapy than single therapy. The most widely used combination therapy was a combination of doen antacids, chlordiazepoxide and domperidone (32%) and a combination of chlordizepoxide, clidinium, domperidone and lansoprazole (32%). In the most widely used drug therapy is the antiemetic class, namely domperidone (26%).