Kelas yang kondusif sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, dan dalam proses pembelajaran guru mengharapkan siswa dapat memerhatikan dan mengikuti setiap instruksi guru. Berdasarkan praktik di salah satu Sekolah Kristen Yogyakarta pada siswa TK (Taman Kanak-kanak) yang berjumlah 18 siswa, penulis menemukan bahwa siswa tidak menunjukkan perilaku tersebut. Berdasarkan masalah tersebut, guru memberikan solusi dengan menerapkan stimulus yang dibuat sesuai karakteristik siswa. Stimulus yang dirancang guru berupa stimulus gerakan kombinasi tangan. Penerapan stimulus tersebut bertujuan menarik perhatian siswa, sehingga siswa dapat kembali memerhatikan guru dalam pembelajaran. Perhatian siswa terhadap pembelajaran akan membentuk karakter siswa. Hal tersebut sejalan dengan pendidikan Kristen yang tidak sekadar mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian siswa kepada keserupaan dengan karakter Kristus. Pembentukan karakter tersebut sesuai dengan mandat Kristus dalam melakukan pemuridan. Tujuan penulisan makalah ini adalah menjelaskan bahwa penerapan stimulus gerakan kombinasi tangan dapat menarik perhatian siswa. Kesimpulan makalah ini adalah penerapan stimulus gerakan kombinasi tangan dapat menarik perhatian siswa sehingga kelas dapat berjalan dengan kondusif. Penulis menyarankan guru sebaiknya melihat karakteristik siswa dalam pemberian stimulus dan konsisten, sehingga tujuan pemberian stimulus dapat tercapai dan pembelajaran berjalan dengan kondusif.