Perencanaan proses kegiatan dan item pekerjaan secara detail pada proyek merupakan hal yang sangat penting dalam pekerjaan konstruksi karena dapat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan proyek yang dimulai dari tahap penawaran suatu proyek. Dalam hal ini pihak penyedia jasa konstruksi yang terlibat dalam suatu proyek dituntut untuk memahami bagaimana isi dan syarat-syarat yang telah dituangkan dalam suatu kontrak kerja proyek konstruksi sehingga dapat mengidentifikasi jumlah keseluruhan kegiatan pekerjaan konstruksi sesuai dengan lingkup pekerjaannya. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis dengan mengambil referensi dari beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengelolaan lingkup pekerjaan konstruksi. Selain literatur, pengumpulan data dan wawancara juga dilakukan kepada pihak penyedia jasa yaitu kontraktor utama proyek ariable an ariab ABC di kota Jakarta. Dalam kajian penelitian ini terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas terkait pengendalian kontrak pekerjaan konstruksi proyek adalah sebagai berikut.1) Bagaimana manajemen lingkup pekerjaan konstruksi yang dilakukan dalam proyek yang dikaji; 2) Apa saja ariab dan ariable yang mempengaruhi lingkup pekerjaan konstruksi pada penelitian ini; 3) Bagaimana hasil analisis model manajemen lingkup pekerjaan konstruksi yang dianalisis dalam penelitian ini; 4) Apa rekomendasi dan perbaikan yang dihasilkan dalam penelitian ini. Oleh karena itu diperoleh juga informasi hasil olah data dari responden yang terlibat langsung dalam proses pelaksanaan proyek Gedung ABC mengenai ariab dan ariable yang mempengaruhi proses penyusunan untuk mengontrol ruang lingkup pekerjaan konstruksi guna membantu meningkatkan kinerja penyelesaian proyek. Dalam hal ini menghasilkan data yang diketahui bahwa terdapat 6 variabel yang mempunyai pengaruh kuat terhadap penyiapan lingkup pekerjaan konstruksi proyek Gedung ABC. Diantaranya yaitu adalah Perencanaan dan pembuatan work breakdown structure (WBS), Review kriteria dan persyaratan dalam pelaksanaan konstruksi proyek, Perencanaan dan pengembangan detail item pekerjaan dalam WBS, Pembagian sub lingkup detail item pekerjaan sesuai deskripsi pekerjaan, Persetujuan hasil akhir project management execution plan, Pemeriksaan pelaporan data dan dokumen sesuai aktual pekerjaan di lapangan.