Kemampuan berpikir kritis merupakan urgensi yang perlu distimulus sejak anak usia dini. Kemampuan berpikir kritis membentuk anak menjadi pribadi yang mampu menghadapi perkembangan zaman. Tetapi dibutuhkan pendekatan dalam pembelajaran yang mampu menstimulus kemampuan berpikir kritis anak usia dini. Siswa cenderung hanya mengamati pembelajaran tanpa memberikan respon atau aktif berlarian di dalam kelas. Pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic) melalui media pembelajaran membawa pada pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis. Maka tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan penerapan pendekatan STEAM melalui media pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis anak usia dini seperti siswa bertanya, menyatakan pendapat, membedakan berdasarkan jenis, mampu menghubungkan sebab akibat, melakukan percobaan, menemukan perbedaan serta menarik kesimpulan dan meningkatnya kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik seiring dengan meningkatnya kemampuan berpikir kritis. Kesimpulan bahwa pendekatan STEAM melalui media pembelajaran mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.Kemampuan berpikir kritis membawa siswa merefleksikan Tuhan setiap hari di dalam kehidupan dengan iman. Saran untuk penelitian berikutnya melakukan pendekatan STEAM melalui media pembelajaran yang lebih spesifik, meluas pada ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.