Pendidikan mengalami perubahan substansial akibat globalisasi, yang mendorong kebutuhan pemahaman mendalam tentang informasi digital. Teknologi digital telah menghadirkan akses yang lebih cepat dan luas terhadap informasi bagi siswa saat ini. Permasalahan utama yang dihadapi adalah siswa mampu menemukan informasi namun sulit dalam menyeleksi, mengolah dan mengimplementasikan kembali hasil informasi yang menunjukkan siswa mudah terpapar konten negatif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mengetahui implementasi media belajar melalui literasi digital dapat mengupayakan kemampuan pengolahan informasi siswa yang Discernment. Hasil penelitian pada tingkat SMA XI di sebuah sekolah swasta di Lampung, menunjukkan bahwa penerapan media belajar digital dapat meningkatkan kemampuan siswa dengan kritis menyeleksi, mengelola dan mengimplementasikan informasi kembali dengan lebih baik. Filosofi pendidikan aksiologis akan “nilai” memperlihatkan bahwa peran guru berpengaruh penting terhadap karakter siswa dalam beretika dunia digital. Guru Kristen mengambil peran dalam memfasilitasi arah serta tujuan ilmu teknologi serta mengkritisi informasi digital agar berlandaskan wawasan Kristen Alkitabiah. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya dapat menerapkan literasi media belajar digital sesuai dengan tujuan pembelajaran yang relevan bagi siswa, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan indikator, tahapan, bukti, dan komponen yang lebih komprehensif dalam pengolahan informasi.