Pendidikan Kristen bertujuan untuk mengembalikan atau merekonsiliasi gambar dan rupa Allah yang telah rusak menjadi semakin serupa Kristus. Akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, siswa tidak memiliki kemampuan untuk mengenal Kristus dengan usahanya sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut maka guru Kristen diharapkan dapat menolong siswa untuk semakin mengenal Kristus dengan meneladani Yesus sebagai role model dalam membimbing murid-muridNya. Guru Kristen sebagai pembimbing harus memandang siswa sebagai image of God dan menyadari akan panggilannya sebagai pelayan yang memiliki tiga peran yaitu sebagai imam, nabi, dan raja di dalam kelas. Namun realitanya masih ada guru yang ditemukan belum menjalankan perannya sebagai pembimbing dengan meneladani Yesus Kristus yaitu tegas, sabar dan dilandasi dengan kasih. Guru ditemukan melakukan kekerasan fisik atau mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas kepada siswa. Oleh sebab itu, tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengkaji pentingnya peran guru Kristen sebagai pembimbing dalam meningkatkan karakter siswa untuk semakin serupa Kristus dengan menggunakan metode kajian literatur. Guru Kristen dalam membimbing perlu memiliki kepekaan terhadap siswa guna mengetahui apa saja yang menjadi kesulitan atau kebutuhan siswa dan menjadi in loco parentis bagi siswa di sekolah.