Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar bagi setiap anak yang tidak sekadar memberikan pengetahuan melainkan menyiapkan anak-anak kepada jenjang berikutnya (N. Dewi & Surani, 2018). Anak harus dirangsang sesuai tahapan umurnya, salah satu kemampuan yang penting untuk dirangsang adalah kemampuan motorik halusnya agar kemampuan lain dalam dirinya dapat ikut terangsang. Masih dijumpai anak yang belum menulis menggunakan pensil dengan baik, menebali garis dengan baik, serta menempelkan gambar atau obyek dengan tepat. Oleh karena itu, tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk menjawab apakah metode play-based learning dapat merangsang kemampuan motorik halus murid pada usia 4-5 tahun di taman kanak-kanak. Guru memilih metode play-based learning dengan melihat karakteristik anak usia dini yang belajar banyak melalui cara bermain dan lingkungannya. Dalam penerapan metode play-based learning, guru akan menjadi agen rekonsiliasi yang membawa murid pada jalan yang benar (Ams. 22:6). Kesimpulan dari penelitian ini, diperoleh sejumlah data yang mampu menjawab tujuan penelitian bahwa metode play-based learning dapat merangsang kemampuan motorik halus murid usia 4-5 tahun. Penulisan paper ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan umpan balik mentor, RPP, lembar checklist, dan LKS yang telah divalidasi.