Pendidikan seharusnya memandang guru dan siswa sebagai gambar dan rupa Allah yang telah jatuh ke dalam dosa. Salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran adalah keaktifan siswa di dalam kelas. Siswa yang mampu aktif dalam mengikuti proses pembelajaran akan mempengaruhi pemahaman atau hasil belajar dari siswa tersebut. Sebagai guru Kristen, harus menjadikan Yesus sebagai teladan dalam menyelesaikan masalah atau memberikan pembelajaran di dalam kelas. Peneliti melakukan pengajaran selama 5 minggu di salah satu sekolah di Koja dan menemukan masalah yaitu kurangnya keaktifan siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Peneliti memilih menggunakan metode demonstrasi sebagai upaya dalam menyelesaikan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan siswa dan memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah dalam menerapkan metode demonstrasi di dalam kelas. Dalam penulisan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas. Hal ini didukung oleh umpan balik yang diberikan mentor kepada peneliti. Peneliti juga menyarankan kepada setiap pembaca terutama kepada setiap pendidik yang ada di Indonesia agar selalu mengasah kemampuannya dalam menerapkan metode pembelajaran di dalam kelas.