Pendidikan telah dipengaruhi oleh kecanggihan teknologi dan komunikasi yang menunjang sumber dan media pembelajaran secara efektif. Proses pembelajaran tidak hanya memfasilitasi media-media untuk meningkatkan pemahaman dalam ranah kognitif tetapi juga sosial dan keterampilan siswa. Kompetensi guru zaman ini harus berbeda dengan metode pengajaran konvensional yang berpusat pada guru. Aktivitas pembelajaran dalam kelas harus tercipta interaksi yang melibatkan pengembangan potensi diri siswa. Penulisan proyek akhir ini bertujuan untuk memaparkan penerapan guru sebagai fasilitator dalam menciptakan interaksi yang edukatif melalui permainan. Hasil yang diperoleh ialah 1) Guru sebagai fasilitator menyediakan media pembelajaran berupa material dan non-material (instruksi atau prosedur). 2) Guru harus memiliki keterampilan mengajar serta komunikasi dalam memberikan penguatan positif kepada siswa. 3) Siswa memahami makna permainan sebagai sarana pertumbuhan moral. Alkitab mengisahkan bahwa Tuhan telah menyediakan media-media dalam rangka mendidik seluruh umat-Nya sejak kisah Adam melalui aturan, wahyu kepada nabi, dan sebagainya. Allah tidak hanya menyediakan informasi mengenai diri-Nya melalui sebuah kisah melainkan kesaksian hidup dalam keteladanan diri Yesus Kristus. Guru Kristen dipanggil sebagai fasilitator dalam membangun iman siswa dengan memperjelas nilai-nilai yang Tuhan berikan. Pendidikan Kristen sebaiknya memiliki interaksi yang edukatif melalui permainan sebagai sarana untuk guru dan siswa implementasi nilai-nilai moral kristiani selama proses pembelajaran.