Setiap pendidik tentunya mengharapkan anak didiknya dapat menunjukkan sikap tertib selama proses pembelajaran berlangsung. Akan tetapi fakta yang terjadi yaitu siswa cenderung menunjukkan sikap tidak tertibnya dibuktikan dengan perilaku tidak mengangkat tangan terlebih dahulu ketika ingin menjawab serta tidak mengikuti cara pemberian lem dengan benar saat mengikuti aktivitas menempel. Melihat kondisi tersebut, maka peran pendidikan anak usia dini diperlukan. Pendidikan anak usia dini diperlukan untuk menanamkan dasar segala sesuatu yang akan dibawa anak sampai dewasa nanti, dimana sikap tertib merupakan salah satu dasar yang harus ditanamkan kepada anak. Tentunya dalam menanamkan dasar tersebut, guru perlu melakukannya sesuai dengan ajaran Tuhan. Penerapan prosedur berupa pemberian instruksi berulang kali dalam dunia pendidikan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru untuk membentuk sikap tertib siswa di dalam kelas. Hal tersebut dikarenakan pemberian instruksi yang dilakukan secara berulang kali sesuai dengan karakteristik siswa TK B, dimana siswa TK B mampu berperilaku baik apabila diingatkan. Pemberian instruksi kepada siswa TK tentunya harus disampaikan secara singkat, jelas, serta spesifik untuk menghindari kesalahan interpretasi. Akan tetapi, pemberian instruksi akan lebih baik jika dikombinasikan dengan penggunaan konsekuensi positif dan konsekuensi negatif. Melalui pengkombinasian ini, diharapkan siswa semakin dapat menunjukkan sikap tertibnya setiap hari.