Angka perceraian dalam rumah tangga di Indonesia yang disebabkan oleh konflik dan masalah finansial merupakan fenomena yang tidak pernah habis. Maka diperlukan kemampuan kognitif yang diisyaratkan dari tingkat pendidikan untuk agar memiliki gaya penyelesaian konflik yang baik. Studi kuantitatif dengan uji regresi hierarki dilakukan untuk mengeksplorasi peran pendidikan beserta dengan atributnya terhadap kepuasan pernikahan. Hasil analisis terhadap 1,166 individu (84.9% perempuan) menunjukkan bahwa tingkat pendidikan secara signifikan memprediksi kepuasan pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka akan meningkatkan kepuasan pernikahan individu di tengah budaya yang masih belum terlalu mementingkan pendidikan./The divorce rate within households in Indonesia, attributed to conflicts and financial issues, is an ongoing phenomenon. Therefore, cognitive abilities implied by educational levels are necessary to possess effective conflict resolution styles. A quantitative study employing hierarchical regression analysis was conducted to explore the role of education and its attributes in marital satisfaction. The analysis of 1,166 individuals (84.9% female) revealed that the level of education significantly predicts marital satisfaction. This suggests that higher levels of education contribute to increased marital satisfaction among individuals within a culture that may not yet fully prioritize education.