Menikah di usia yang terbilang muda khususnya di bawah usia 19 tahun, memberikan tantangan tersendiri bagi mereka yang melakukannya. Hal ini ditujukan pada remaja putri yang harus menikah karena hamil, di mana dirinya perlu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru dan tantangan sebagai istri dan bagian dari keluarga pasangan, khususnya remaja putri Hindu-Bali. Hal itu dikarenakan peran serta kewajiban seorang istri Hindu-Bali yang terbilang berat. Studi ini menggunakan desain kualitatif fenomenologi yang bertujuan untuk melihat dinamika penyesuaian diri istri Hindu-Bali yang menikah karena hamil di usia remaja. Data diperoleh dari 3 wanita (18 – 22 tahun) dengan melakukan wawancara semi terstruktur. Lima dari tujuh karakteristik penyesuaian diri normal tergambar pada dua dari tiga partisipan, dimana dua partisipan dapat menyesuaikan diri dengan baik sedangkan satu partisipan masih belum bisa menyesuaikan diri. Temuan penelitian ini menunjukkan komponen dukungan keluarga suami dapat membantu penyesuaian diri ketiga partisipan.