Pendidikan Kristen memiliki tujuan yaitu siswa diharapkan dapat mengaitkan konsep teologis dengan realitas keseharian mereka dan mempratikkan konsep-konsep tersebut dalam tindakan dan perilaku. Kemampuan berpikir kritis pun perlu dikembangkan untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Namun, seringkali masih didapati kurangnya inisiatif siswa untuk berpikir selama mengikuti pembelajaran. Hal ini juga dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Salah satu metode yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis yaitu metode pembelajaran berbasis pengalaman. Tujuan penulisan paper ini yaitu menelaah secara epistemologi metode pembelajaran berbasis pengalaman sebagai salah satu metode yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan yaitu kajian literatur. Manusia diberikan rasio berpikir oleh Allah sebagai bentuk anugerah-Nya. Konsep-konsep epistemologi dapat membantu seseorang dalam mengembangkan kemampuan berpikirnya. Tetapi, pengenalan akan Allah dengan benar dapat dimiliki siswa apabila kebenaran firman Allah sebagai sumber pengetahuan sejati dijadikan sebagai dasar dari pemikiran kritisnya. Sehingga, melalui metode pembelajaran berbasis pengalaman diharapkan guru dapat membangun sense of awareness siswa melalui pemberian stimulus. Pembelajaran berbasis pengalaman juga dapat membantu siswa untuk menjalankan mandat budaya dengan baik melalui pengalaman yang dimiliki. Bagi penelitian selanjutnya, diperlukan contoh yang lebih konkrit berdasarkan literatur yang lebih relevan dan penjelasan mengenai kajian filsafat epistemologi berpikir kritis yang lebih mendalam.