Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan besar dalam aktivitas sehari-hari kita, salah satunya dalam berbelanja bahan makanan pokok. Sesuai dengan saran pemerintah tentang jarak sosial, banyak orang telah beralih ke belanja bahan makanan pokok online atau penjemputan di tepi jalan untuk meminimalkan kemungkinan penularan COVID-19 Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis sikap pribadi (telecommuting, technology, driving, online grocery shopping) terhadap belanja online bahan makanan pokok. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner elektronik Google Forms. Penelitian ini dilakukan di Indonesia dan mengambil responden dari Jabodetabek dengan rentang usia 17-55 tahun yang disebarkan kepada responden yang aktif berbelanja bahan makanan pokok secara online. Data yang diperoleh untuk analisis menggunakan outer model dan inner model SmartPLS 4, dengan 220 responden. Pada outer model terdiri dari validity dan reliability tests. Sedangkan, untuk inner model dapat menguji goodness of fit test, common method bias, r-square, predictive relevance, t-statistics dan p-value. Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa secara signifikan berpengaruh antara technology dengan online grocery shopping, telecommuting dengan online grocery shopping, driving dengan online grocery shopping dan terakhir technology dengan telecommuting di Indonesia setelah pandemi ini. Terdapat faktor- faktor yang dapat meningkatkan tingkat online grocery shopping di Indonesia, sehingga dapat digunakan perusahaan untuk menyusun solusi bagi permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini terdapat rekomendasi untuk peneliti selanjutnya agar dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik