Latar Belakang: Penggunaan produk tembakau merupakan salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan masyarakat. Nyeri kepala migrain menempati urutan keenam sebagai gangguan dengan prevalensi tertinggi di dunia, dan urutan kedua sebagai gangguan yang paling melemahkan bagi penderitanya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait hubungan antara merokok dengan nyeri kepala migrain telah menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan penggunaan rokok dengan nyeri kepala migrain. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode potong lintang. Sampel minimal penelitian adalah sebanyak 214 mahasiswa Universitas Pelita Harapan, yang akan diperoleh dengan teknik convenient sampling. Kriteria inklusi penelitian adalah mahasiswa Universitas Pelita Harapan berusia 18-23 tahun, yang bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi penelitian meliputi nyeri kepala sekunder yang didasari kondisi medis tertentu seperti menigitis, sinusitis, glaukoma, perdarahan subaraknoid, dan tumor otak, serta menstruasi dan konsumsi alkohol. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang mencakup Migraine Screen Questionnaire (MS-Q), Perceived Stress Scale (PSS), dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisa data dilakukan menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 23.0 dengan uji Chi-square dan Logistic Regression. Hasil: Penelitian ini melibatkan 220 mahasiswa Universitas Pelita Harapan berusia 18-23 tahun. Prevalensi merokok adalah sebesar 26,82%, dengan 57,63% diantaranya mengalami nyeri kepala migraine. Penelitian in menemukan hubungan yang signifikan antara penggunaan rokok dengan nyeri kepala migraine (p = 0,000), dengan subyek yang merokok memiliki resiko sebesar 89,6% untuk mengalami nyeri kepala migraine (OR = 8,593 (4,333-17,042)). Kesimpulan: Penelitian ini menemukan hubungan yang signifikan antara penggunaan rokok dengan nyeri kepala migraine, dengan resiko lebih besar pada subyek yang merokok. Kata Kunci: Penggunaan Rokok, Nyeri Kepala Migrain / Background: The use of tobacco products remain as one of the greatest threats to public health. Migraine was recognized as the sixth most prevalent disorder in the world, and as the second most debilitating disorder. Several previous studies regarding the association between smoking and migraine headaches have shown inconsistent results. Objective: To determine the association between cigarette use and migraine headaches. Methods: This study utilized a cross-sectional method. The minimum number of subjects is 214 Pelita Harapan University students, which will be obtained by convenient sampling technique. Inclusion criteria includes Pelita Harapan University students aged 18-23 years, who gave consent to participate as subjects. Exclusion criteria includes secondary headaches due to underlying medical conditions including meningitis, sinusitis, glaucoma, subarachnoid hemorrhage, and brain tumors, as well as menstruation and alcohol consumption. Data were collected through questionnaires which includes the Migraine Screen Questionnaire (MS-Q), Perceived Stress Scale (PSS), and the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data analysis was performed using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 23.0 with Chi-square and Logistic Regression test. Result: This study involved 220 Pelita Harapan University students aged 18-23 years. The prevalence of smoking was 26.82%, with 57.63% amongst them experiencing migraine headaches. This study found a significant association between smoking and migraine headaches (p = 0.000), with a risk of 89.6% (OR = 8.593 (4.333-17.042)) amongst subjects who smoked cigarettes. Conclusion: This study found a significant association between cigarette use and migraine headaches, with a greater risk of migraine headaches amongst subjects who smoke. Keywords: Cigarette Use, Migraine