Tantangan yang dihadapi pendidikan Indonesia adalah keaktifan siswa yang semakin menurun akibat dampak Covid-19. Kenyataan yang ditemukan juga pada praktik mengajar di salah satu sekolah di Jakarta Utara dengan jumlah 22 siswa, penulis menemukan sebanyak 50% siswa belum memenuhi indikator keaktifan. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan keaktifan siswa kelas V. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menggunakan beberapa instrumen yakni lembar observasi, RPP, refleksi observasi, dan refleksi pengajaran. Guru Kristen berperan penting dalam mengembangkan keaktifan siswa, tidak hanya mengajarkan konten tetapi memberi contoh aktif dalam meneladani Kristus dalam hidupnya. Melalui penerapan metode tanya-jawab, peningkatan keaktifan siswa terjadi dari 50% menjadi 80% terus mengalami peningkatan selama penerapan. Metode tanya jawab harus dilakukan secara berulang agar menghasilkan keaktifan secara konsisten. Saran dari penulis kepada guru dalam menerapkan metode tanya jawab guru harus melihat perilaku siswa dalam kelas agar mampu meningkatkan keaktifan serta menuntun siswa dalam berpikir krtis untuk membangun karakter bersaing dalam diri siswa yang dibutuhkan pada abad 21, kepada peneliti selanjutnya juga harus memperhatikan waktu penerapan sehingga memiliki waktu yang cukup banyak dalam menerapkan metode tanya jawab agar keaktifan dapat dibangun dengan maksimal.