Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu aspek yang membantu pemerintah untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan era 4.0. Berpikir kritis merupakan sebuah kemampuan kognitif yang membantu siswa dalam menentukan keputusan. Pemikiran kritis juga diberikan Kristus bagi manusia agar mampu mengambil keputusan yang bijak dan dapat dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya. Hal tersebut menjadi landasan urgensi pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Namun, faktanya masih banyak siswa yang belum mampu mengoptimalkan kemampuan berpikir kritisnya. Hal tersebut terjadi karena model pembelajaran yang belum sesuai serta kegiatan yang tidak menunjang kemampuan siswa dalam berpikir kritis. Penerapan PBL mampu menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Penulisan proyek ini memiliki tujuan untuk memperlihatkan hasil penerapan PBL pada siswa melalui tugas menulis teks berita dengan metode kualitatif deskritptif. Model pembelajaran ini terbukti mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan empat indikator berpikir kritis, tiga diantaranya terbukti berkembang dengan pesat, yaitu indikator memahami masalah, mengenali masalah, dan menjelaskan serta memberikan contoh yang sesuai. Metode yang digunakan pada penulisan tugas akhir ini adalah kualitatif deskriptif. Penulis menyarankan agar penulis berikutnya mengumpulkan lebih banyak kajian untuk memperkuat hasil. Penulis juga menyarankan kepada guru untuk memperhatikan alokasi waktu dan alat yang digunakan selama penerapan PBL.