Akapela dikenal sebagai musik yang dimainkan tanpa memakai instrumen musik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akapela adalah sebuah paduan suara tanpa iringan alat musik yang lazim dilakukan di gereja kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi responden terhadap teknik perekaman stereo yang telah diuji terhadap paduan suara akapela dengan menampilkan lagu daerah disertai dengan koreografi. Teknik perekaman stereo yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah XY 90°, ORTF, NOS, dan AB dengan menggunakan dua variabel jarak antar mikrofon dengan ansambel pada setiap teknik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk mengeksplorasi preferensi subjektif kelompok terhadap empat teknik perekaman stereo. Pengidentifikasian dilakukan melalui analisis pada kuesioner yang disajikan kepada responden ahli dan juga responden non-ahli dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik perekaman yang paling disukai oleh responden ahli dan non-ahli adalah teknik NOS dengan konfigurasi jarak mikrofon 330 cm dari paduan suara dan dengan tinggi mikrofon ke lantai 155 cm. Sebaliknya, teknik yang paling tidak disukai oleh kedua pihak responden merupakan teknik XY 90° dengan konfigurasi jarak mikrofon 250 cm dari paduan suara dengan tinggi mikrofon ke lantai 155 cm. Penilaian dari kedua pihak responden berdasarkan aspek yang hampir sama yaitu perekaman yang menghasilkan keseimbangan antar suara yang baik, gambaran stereo yang ideal, serta menangkap efek ruang yang optimal dengan tingkat kebisingan yang rendah.